A Note From. Ehmmm… Lombok

Dec 14, 2013

20131208_131245Salah satu hal paling menyenangkan dalam hidup ini adalah ketika impian kita bisa jadi kenyataan. Liburan ke Lombok adalah salah satu impian saya sejak masih SMP. Dan impian itu akhirnya benar-benar kesampaian beberapa hari lalu ketika saya menghabiskan waktu dua hari di pulau Lombok. Semua itu berawal sekitar pertengahan November lalu ketika saya hendak maju sidang skripsi. Kebetulan waktu itu saya sempet iseng ngabarin temen-temen via WhatsApp sekalian minta do’a agar ujian saya berjalan lancar dan nggak diapa-apain sama dosen penguji pas ujian nanti. Salah satu teman saya yang kebetulan kerja di Denpasar membalas WA saya pakai bahasa jawa yang kalau di-Indonesia-kan kira-kira seperti ini. “Sukses ya, nanti tak ajak main ke Lombok kalau lulus”. Ekspresi saya waktu itu terang saja seneng pakai banget. Seneng karna impian saya untuk ke Lombok sebentar lagi akan kesampaian. Dan sejak hari itu saya jadi nggak sabar. Bukan nggak sabar untuk segera ujian skripsi, tapi nggak sabar untuk segera pesen tiket kereta 😀

Sebelum ke Lombok saya terlebih dulu harus transit di Bali karna teman saya kerja di Denpasar. Saya berangkat tanggal 5 Desember jam 8.45 pagi naik kereta ekonomi Sri Tanjung dari stasiun Solo Jebres. Nggak ada persiapan serta perbekalan khusus. Saya cuma bawa sebuah backpack yang isinya sepasang batu ganti, celana pendek buat renang, handuk, charger handphone+powerbank serta buku This is America Beibeh nya mbak Dian Nugraheni buat teman perjalanan. Rute perjalanan dari Solo ke Bali kira-kira seperti ini

Naik kereta ekonomi Sri Tanjung di Statiun Jebres -> Turun di stasiun Banyunwangi Baru -> Jalan kaki sekitar 10 menit ke pelabuhan Ketapang -> Naik kapal ke pelabuhan Gilimanuk -> Naik bus jurusan terminal Ubung

Jum’at dinihari sekitar jam 03.00 saya sudah tiba di terminal Ubung dan langung menghubungi teman saya biar dijemput. Sampai kontrakan saya langsung rebahan sembari menungu sholat subuh. Rencananya kita mau berangkat ke Lombok Jum’at malem ba’da isya. Jadi saya masih punya beberapa jam untuk menikmati kota Denpasar. Pagi-pagi sehabis sholat subuh saya sempatkan main ke pantai Sanur serta pantai (lupa namanya). Karna teman saya cuma bisa nemenin sampai jam 9, jadi saya nggak bisa lama-lama main di Sanurnya. Lagipula hari itu adalah hari Jum’at, jadi saya putuskan untuk istirahat sebentar sambil persiapan sholat jum’at

Jum’at malam sekitar jam 7 kita akhirnya berangkat ke Lombok. Naik motor ke pelabuhan Padang Bai. Perjalanan dari Bali ke Lombok memakan waktu sekitar 3-4 jam. Karna waktu itu kita sama-sama lumayan capek, jadi pas di kapal kita cuma tidur aja. Sekalian ngumpulin tenaga buat main Sabtu paginya. Sekitar jam 5 pagi kita sudah tiba di kota Mataram, kontrakan temennya temen saya. Istirahat sebentar kemudian langsung cus ke Gili Trawangan naik motor. Perjalanan ke Gili Trawangan dari Mataram ternyata melewati pesisir pantai Senggigi. Dan sepanjang perjalanan yang ada cuma laut di sebelah kiri serta perbukitan di sebelah kanan. Nyess banget pemandangannya. Karna saya bonceng di belakang jadi saya bisa puas menikmati pemandangan alam yang aduhai itu. Hati jadi adem

Setelah tiba di pelabuhan penyebrangan ke Gili Trawangan, kita langsung nyari perahu buat nyebrang. Nggak nyampe sejam kita sudah tiba di Trawangan. Tiba di Trawangan kita langsung cari makan yang paling murah, habis itu baru nyari perahu buat snorkeling. Karna harga sewa perahu private terlalu mahal, akhirnya kita mutusin buat naik public boot bareng bule-bule. Ternyata lebih seru. Btw, ini adalah pengalaman pertama saya snorkeling. Sebenarnya agak takut karna skill renang saya masih di lewel newbie. Untung aja ada pelampung, kalau enggak pasti saya sudah tenggelam bersama cintamu #pffftt

Selain di Trawangan, kita juga mampir ke Gili Air serta Gili Meno karna memang rute perahunya melewati kedua pulau tersebut. Dan asal kalian tahu, semua pulau tersebut memiliki pesona yang benar-benar luar biasa. Terlalu indah untuk diungkapkan dengan kata dan tulisan. Serius

Setelah selesai snorkeling, sekitar jam setengah empat sore, kita main-main lagi di pantai di Gili Trawangan sambil nunggu perahu terakhir untuk nyebrang dan kembali ke Mataram. Dalam perjalanan kembali ke Mataram kita sempatkan untuk mampir di salah satu sudut di pinggir jalan pantai Senggigi buat menikmati sunset disana sembari menikmati air kelapa serta jagung bakar

Sampai di Mataram sekitar jam 8 malem. Mampir ke kontrakan sebentar, lalu cus lagi buat menikmati salah satu makanan khas Lombok, sate rembiga. Karna hari itu adalah malem minggu, jadi jalanan kota Mataram ramenya bukan main. Jam 10 malem kita sudah sampai lagi di kontrakan. Ngumpulin tenaga lagi buat menghahar Minggu pagi

Minggu jam 8 pagi kita sudah keluar dari kontrakan, tujuan kita hari itu adalah pantai Selong Belanak, Pantai Mawun, Pantai Seger serta pantai Kuta. Destinasi pertama adalah pantai Selong Belanak. Pantainya keren: landai, pasirnya putih, airnya biru, anginnya seger. Tapi disini saya cuma jalan-jalan aja, belum berenang. Saya baru berenang di pantai Mawun. Mawaun ini pantaianya juga nggak kalah keren. Airnya biru banget, pasirnya juga putih. Cuman disini pantainya nggak seluas Selong Belanak. Puas banget berenang disini

Setelah pantai Mawun, tujuan berikutnya adalah pantai Seger. Disini pantainya ada beberapa bagian gitu. Soalnya terpisah oleh beberapa karang. Disini kita berenang lagi. Seru, soalnya kita ketemu sama anak-anak sekitaran situ yang kebetulan lagi main

Sebagai penutup, kita juga mampir ke pantai Kuta. Karna sudah capek akhirnya kita putusin buat nggak berenang disini. Cuma lihat-lihat pemandangan serta foto-foto. Lagiula waktu juga nggak memungkinkan buat berenang lagi karna sudah semakin sore. Setelah itu kita langsung pulang. Kita berpisah di salah satu warung makan. Saya dan temen saya kembali ke Denpasar sedangkan kedua temennya temen saya harus kembali ke Mataram. Sekitar jam 7 malem kita sudah tiba di pelabuhan penyebrangan Lembar buat kembali ke Denpasar. Ini adalah foto-foto yang saya ambil menggunakan kamera handphone selama di Lombok

Lombok, terima kasih untuk kencantikanmu. I’ll be back someday with my… #ehm. Hopefully :). Special thanks to Zaki Arsyad, Galih Raka serta Surya Adiputra