Tentang novel

Mar 25, 2012

Pernah suatu ketika ada teman yg bilang “Kamu koq kayak cewek sih sukanya baca novel?”. Lah emang novel identik sama cewek. Dasar nggak gaul :p

Salah satu hobby saya memang membaca novel, terlebih saat lagi nggak ada kegiatan atau lagu sendiri atau memang lagi butuh hiburan. Saya suka membaca novel sambil mendengarkan musik-musik favorit. Biasanya sambil menikmati udara sore yang sejuk atau pas malem-malem sambil meneguk secangkir kopi susu instan. Bagi saya novel adalah hiburan yang benar benar hiburan. Membaca novel itu dibutuhkan sedikit imajinasi untuk bisa masuk ke dalam alur cerita, kata demi kata harus dinikmati secara perlahan agar sense-nya bisa kena. Sering cerita-cerita yang ditulis di dalam novel sebenarnya merupakan pengalaman pribadi penulis. Misalnya novel “negeri 5 menara” yang merupakan pengalaman pribadi @fuadi1 ketika menempuh pendidikan di pondok modern gontor. Karakter tokoh utamanya pun sering diambil berdasarkan karakter asli penulis. Atau boleh dibilang kalau novel itu sebagian hanyalah curhat penulis yang didramatisir menjadi bentuk cerita yang indah untuk dinikmati.

Banyak novel-novel best seller yang sudah di-filmkan. Kalau di Indonesia mungkin “Ayat-Ayat Cinta” dan “Laskar Pelangi” adalah yang paling heboh. Atau kalau dari barat ada “A walk to remember” (Ini filmnya romantis abis! :D). Tapi sayangnya sering sekali penonton merasa kecewa dengan novel yang di-filmkan. Alasannya terlalu banyak cerita yg dipotong. Ada bagian-bagian cerita tertentu yang menjadi favorite pembaca yang tidak ada di scene. Mungkin karena terbentur dengan durasi. Tapi it’s okay. Itulah karya seni. Wajib diapresiasi.

Ngomong-ngomong soal novel, 5cm nya om @Donny5cm masih jadi favorite saya. Saya suka dengan gaya bahasa yang digunakan. Sangat mudah dinikmati dan anak muda friendly. Ceritanya juga bagus meski ada temen saya yang bilang kalau novel itu terlalu datar karena hampir nggak ada konflik. Well setiap orang punya penilaian tersendiri soal karya seni, bukan?.