Sangiran, Finally

Mar 25, 2015

20150321_124723A late post. Artikel ini harusnya sudah dipublish beberapa hari lalu. Karna sok sibuk jadinya baru sempat dipublish hari ini 😀

Jadi, beberapa hari lalu saya baru saja main ke museum Sangiran. Ini adalah pengalaman pertama saya kesana. Bagi orang lain mungkin terdengar biasa. Tapi bagi orang yang sedari kecil sudah tinggal di Sragen dan ngaku suka jalan-jalan ini merupakan sebuah blunder

Kalau tidak salah saya pertama kali tahu tentang Sangiran waktu kelas 1 SMP lewat pelajaran sejarah. Saya jelas tak mau tahu banyak soal Sangiran waktu itu karna saya bukan siswa yang suka dengan pelajaran sejarah. Tapi, belakangan saya jadi semakin penasaran sama tempat ini. Terutama pada sosok manusia purba yang sering muncul di internet dan papan-papan reklame (gambar dibawah)

Dalam bayangan saya di museum Sangiran terdapat banyak koleksi anatomi-anatomi tubuh manusia purba. Saya salah. Museum ini ternyata punya banyak koleksi benda-benda purba lain seperti batu, binatang purba, buku-buku tua karya ilmuwan Eropa dan juga maket-maket tentang sejarah bumi. Jumlah koleksi anatomi manusia purba sendiri justru malah sedikit karna sebagian hasil penemuan dikirim ke Belanda. Beberapa koleksi juga dikirim ke Museum Ggeologi di Bandung

WP_20150321_015

Sedangkan sosok yang sering muncul di internet dan papan reklame itu ternyata hanyalah patung buatan. Saya tertipu (oleh imajinasi saya sendiri)

Gedung museum Sangiran sendiri sudah cukup modern. Saya cukup nyaman berkeliling dari satu galeri ke galeri lain untuk melihat-melihat koleksi sekaligus belajar sejarah singkat. Museum ini juga menampilkan ilustrasi-ilustrasi tentang teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Buku karangan ilmuwan ini sendiri juga jadi salah satu koleksi di museum Sangiran

Well, meskipum saya bukan penggemar wisata sejarah. Kunjungan ke museum Sangiran kemaren setidaknya sudah bisa mengobati rasa penasaran saya terhadap sosok manusia purba yang gambarnya sering saya lihat di papan reklame itu. Dan, sekaligus saya telah membuktikan diri sebagai anak daerah yang baik 😀